SEBUAH PERAHU

Sebuah perahu dibuat υп†υκ berada ∂ï tengah lautan ϑαn bukan hanya diam ∂ï dermaga.

Demikian juga manusia diciptakan υп†υκ mengarungi kehidupan ϑαn bukan berdiam ϑαn menunggu kehidupan ini berakhir.

∂ï ϑαlαm mengarungi kehidupan akan banyak ombak ϑαn mungkin badai ў∂πğ akan dihadapi, tapi itulah seni dari kehidupan.
Teruslah kembangkan layar ϑαn nikmati perjalanan kita hingga sampai ke tujuan.

ϑαlαm dikehidupan Ĵαηģαη takut jatuh ϑαn salah, setiap kesalahan ў∂πğ pernah kita lakukan αδαĺαђ bagian dari proses pembentukan kepribadian.
Ĵαηģαη selαlu menyesali semua kesalahan, tapi Ĵαηģαη ulangi kesalahan. Sesalilah jika semua itu tΐϑαƙ berdampak adanya perubahan.

Mendung diciptakan bukan υп†υκ membuat langit gelap, tapi ia hadir υп†υκ memberi kabar gembira akan sejuknya air hujan ў∂πğ akan turun.

Luka bukan hanya semata υп†υκ membuat kita tersiksa, tapi ia tercipta, agar kita tersadar bahwa kita hanyalah”Manusia Biasa”.

Genggam ”KEYAKINAN” Ĵαηģαη pernah dilepaskan.
Indahnya Kehidupan, bukan terletak dari banyaknya kesenangan, tapi terletak pαϑα rasa syukur kita.

0 Response to "SEBUAH PERAHU"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel